Masih seputar hobi saya untuk membeli dan menggunakan perangkat jaringan bekas, kali ini saya mencoba ceiling access point buatan TP-LINK dengan seri TL-AP1750C.
Access point ini sebenarnya diperuntukkan untuk pemakaian korporat / kantoran. Selain itu perangkat ini juga dijual untuk market Tiongkok, yang ditandai dengan firmware yang hanya mendukung bahasa Mandarin. Namun kelebihannya, AP ini saya dapatkan dengan harga yang lumayan terjangkau, yaitu 185 ribu rupiah melalui Tokopedia.
Kelebihan dan Kekurangan
Berikut ini beberapa kelebihan yang membuat access point ini menjadi menarik untuk dibeli:
- Harganya yang sangat terjangkau dibanding dengan spesifikasinya, hanya 185 ribu saja.
- Mendukung WiFi AC 5 Ghz, port LAN Gigabit, dan dihidupkan melalui Power over Ethernet (POE).
- Firmware bawaan memiliki fungsi yang saya cari, antara lain Band Steering, client isolation, VLAN, dsb.
Sementara kekurangan yang perlu dipertimbangkan antara lain:
- Menurut hasil penelusuran saya, hanya ada satu penjual saja yang menjual perangkat ini, yakni di Tokopedia.
- Firmware hanya mendukung bahasa Mandarin saja, sehingga agak susah untuk dikonfigurasi.
- Karena diperuntukkan pasar domestik Tiongkok, maka region WiFi tidak dapat diubah, sehingga WiFi AC tidak terdeteksi oleh beberapa perangkat, khususnya iPhone.
- Tidak ada port power, sehingga satu-satunya jalan untuk menyalakan perangkat ini dengan Power over Ethernet (PoE). Voltase PoE yang diterima perangkat ini harus tepat sebesar 48 volt, sehingga harus membeli perangkat tambahan berupa adaptor dan PoE injector.
Bagi yang kebetulan memiliki perangkat ini dan membutuhkan panduan pengguna / user manual, bisa unduh melalui tautan berikut: