Bagi saya dark mode lebih nyaman dan lebih bagus tampilannya ketimbang light mode. Tapi sayangnya banyak aplikasi yang saya gunakan memiliki versi dark-nya mereka masing-masing. Hingga saya menemukan tema dari Catppuccin yang tersedia untuk banyak aplikasi. Alhasil tampilan aplikasi menjadi koheren dan terlihat ‘menyatu’.

Postingan ini akan di-update secara berkala.

Beberapa waktu yang lalu, saya membeli monitor Lenovo ThinkVision P24q-10 – monitor beresolusi 1440p dengan ukuran diagonal 24-inch – untuk menggantikan monitor 1080p saya yang rusak. Berbagai macam hal sudah saya riset terlebih dahulu, mulai dari tipe, resolusi dan dimensi panel, hingga review yang bertebaran di jagad internet. Namun ketika monitor yang saya pesan tiba, saya kecewa karena display space yang saya dapat tidak seperti seharusnya monitor 1440p. Mengapa bisa demikian?

Apple baru-baru ini merilis CPU seri M1 dan M2 berbasis ARM yang konon katanya lebih power efficient daripada CPU dari Intel dan AMD. CPU x86 besutan Intel dan AMD memang dari awal didesain lebih ke arah performa ketimbang efisiensi. Tapi ada satu cara untuk membuat CPU x86 lebih adem dan irit daya, salah satunya dengan undervolting. Kali ini saya akan mencoba menemukan resep undervolt yang pas untuk CPU Intel Core i5-12500 yang saya gunakan sebagai daily driver.

Saat mining sedang nge-trend, NVIDIA bersama beberapa partner hardware merilis GPU yang dikhususkan untuk mining. Berbeda dengan GPU pada umumnya, GPU ini tidak memiliki konektor untuk output display. Hype mining telah berlalu, kini menyisakan tumpukan GPU khusus mining bekas yang tak jelas fungsinya. Saya mendapatkan NVIDIA P106-100 dari salah satu marketplace yang dibanderol hanya sebesar Rp400.000-an saja, padahal secara spesifikasi dia mirip dengan Geforce GTX 1060 6GB yang jelas tidak bisa didapat dengan harga serendah itu meskipun dalam keadaan bekas.

Untungnya, ada trick yang bisa digunakan untuk mengembalikan fungsionalitas GPU mining menjadi GPU gaming.

Baru-baru ini, saya memasang macOS di PC yang saya pakai sehari-hari, alias Hackintosh. Namun beberapa aplikasi yang berkaitan dengan pekerjaan hanya berjalan di Microsoft Windows. Salah satu contohnya adalah Microsoft Power BI. Sehingga mau tidak mau saya memasang virtual machine menggunakan VMWare Fusion untuk menjalankan aplikasi tersebut. Namun ada beberapa keanehan yang berkaitan dengan keyboard yang saya alami.