Apabila berbicara sistem operasi (OS) yang biasa digunakan dalam keseharian, saya yakin banyak orang menggunakan dan familiar dengan Windows. Selain itu ada pula yang menggunakan macOS. Sayangnya macOS pada dasarnya hanya bisa digunakan di perangkat besutan Apple saja. Lalu bagi yang antusias terhadap teknologi, pasti sudah tidak asing dengan GNU/Linux. Namun bagaimana dengan FreeBSD?
Secara silsilah, macOS, Linux dan BSD berasal dari satu rumpun yang sama. Perbedaannya, macOS sukses di ranah desktop sementara Linux dan BSD lebih banyak digunakan di server. Meski begitu, tak sedikit orang yang menggunakan Linux dan BSD sebagai sistem operasi desktop sehari-hari.
Di artikel saya kali ini, kita akan membahas kemungkinan digunakannya FreeBSD sebagai sistem operasi desktop sehari-hari. Perlu dicatat bahwa artikel ini bukanlah tutorial step-by-step, namun lebih ke proof of concept. Sehingga apabila kamu ingin mencobanya juga, Google dan YouTube menyediakan banyak sekali tutorial yang bisa kamu ikuti.
Langsung saja kita masuk ke poin utama. Kita akan menggunakan FreeBSD 13.0. Sistem operasi desktop yang ideal di tahun 2021 harus bisa digunakan untuk hal-hal berikut ini:
- Tampilan GUI dan aksesoris bawaan sistem operasi
- Terhubung ke internet dan membuka situs media sosial
- Konsumsi multimedia (memutar video, YouTube, Netflix, Spotify, dsb.)
- Manipulasi dokumen dan spreadsheet
- Editing foto dan atau video secara sederhana
- Online Meeting
Yuk mari kita kupas satu per satu!
GUI dan Aksesoris Bawaan Sistem Operasi
FreeBSD secara bawaan tidak menawarkan opsi GUI out of the box. Pengguna harus mengunduh dan memasangnya sendiri. Pilihannya ada GNOME, KDE, Xfce maupun MATE, sama seperti distro Linux kebanyakan. Namun karena saya suka tampilan yang minimalis dan juga ringan, saya pilih MATE.
Agar proses lebih mudah dan simpel, saya gunakan installation script buatan Felix Caffier yang bisa kalian akses di link Github ini.
MATE desktop menawarkan fitur yang cukup lengkap sebagai daily driver, seperti file manager, kalender, text editor, penampil gambar, kalkulator, dst. Bagi saya fitur di atas sudah sangat cukup. Fitur yang belum ada seperti pemutar video bisa di-install dengan mudah melalui perintah pkg
di terminal, yang akan saya bahas di bagian berikutnya.
Konektivitas ke Internet
FreeBSD memiliki support yang cukup baik dalam hal konektivitas ke internet. Aplikasi perambah internet yang sering dipakai seperti Firefox dan Chromium selalu ter-update dengan versi yang terbaru, sama seperti versi di Windows, macOS, maupun di Linux. Dengan begitu sudah hampir bisa dipastikan semua website bisa dibuka dengan baik.
Perambah internet Firefox, Chromium dan Epiphany — perambah bawaan GNOME — masing-masing saya coba untuk membuka dan berselancar Facebook, Twitter, dan Instagram. Saya gunakan juga untuk mengirimkan postingan di Facebook dan membuat twit baru. Semua berjalan lancar, sama halnya seperti menggukakan sistem operasi lain.
Yang menarik adalah ketika saya mencoba untuk masuk ke Instagram menggunakan perambah Epiphany. Instagram secara otomatis mengirimkan notifikasi ke alamat email saya mengenai percobaan masuk ke akun. Sistem operasi yang saya gunakan terdeteksi dengan benar, yaitu FreeBSD. Namun notifikasi menyatakan bahwa saya menggunakan perambah Safari!
Hal ini bisa dijelaskan karena perambah Epiphany menggunakan WebKit sebagai engine-nya, sebagaimana pula di Safari dan beberapa perambah yang lain.
Konsumsi Multimedia dan Hiburan
Sistem operasi sehari-hari tidak terlepas dari hiburan. Musik dan video acapkali dipakai sebagai selingan pekerjaan. Lalu bagaimana FreeBSD memenuhi kebutuhan hiburan si pengguna?
Repository FreeBSD menyediakan pilihan pemutar musik dan video yang tak kalah dengan distribusi Linux. Saya dengan mudah meng-install Rhythmbox sebagai pemutar musik, VLC dan mpv sebagai pemutar video, melalui perintah pkg
. Dengan dua aplikasi ini, memutar berkas media lokal tidak menjadi masalah.
Konsumsi media berupa YouTube juga bisa dibilang lancar. Ini berkat dukungan terhadap perambah internet yang selalu up-to-date. Dalam percobaan yang saya lakukan, video di YouTube bisa diputar hingga resolusi 1080p tanpa banyak terjadi frame drop menggunakan Firefox dan Chromium. Tentu saja hal ini kembali lagi ke spesifikasi komputer yang digunakan.
Masalah mulai muncul ketika FreeBSD digunakan untuk memutar media yang terproteksi oleh DRM seperti Netflix dan Spotifty. Pertama, tidak ada native application dari kedua platform tersebut di FreeBSD. Itu berarti tidak ada dukungan secara resmi dari penyedia media. Di sistem operasi lain, tanpa aplikasi khusus, Netflix dan Spotify masih tetap bisa diakses meskipun melalui perambah internet saja. Namun sayangnya tidak di FreeBSD.
Hal ini berujung ke masalah kedua, yaitu ketiadaan DRM module pada perambah internet yang tersedia di FreeBSD. Sehingga situs seperti Spotify dan Netflix menolak untuk bisa digunakan. Akan ada pesan kesalahan yang muncul seperti gambar di atas.
Hingga saat ini tidak ada solusi untuk Netflix. Spotify masih bisa digunakan menggunakan aplikasi berbasis command line melalu terminal. Ini tentu bukan solusi yang elegan. Namun bagi orang yang tidak takut dibilang freak, maka solusi ini asyik juga untuk dicoba.
Ada dua aplikasi yang membuat hal ini terjadi, yaitu spotify-tui
dan spotifyd
. Keduanya tersedia di berbagai macam sistem operasi. Tata cara instalasi di FreeBSD bisa dibaca di sini dan di sini.
Manipulasi Dokumen dan Spreadsheet
Bicara mengenai dokumen dan spreadsheet, aplikasi de facto yang banyak digunakan oleh orang adalah Microsoft Office. Tanpa mempedulikan cara mendapatkan aplikasinya, baik itu legal maupun ilegal. Sama seperti di distribusi Linux, tidak ada aplikasi native dari Microsoft Office yang bisa di-install di FreeBSD. Sehingga menyisakan dua alternatif saja.
Office Suite Native di FreeBSD
Ada beberapa office suite open source alternatif yang bisa digunakan di sini. Antara lain LibreOffice dan Apache OpenOffice. Keduanya memiliki fitur yang sangat mirip, karena pada dasarnya mereka berasal dari akar yang sama. Meski begitu, secara tampilan dan kompatibilitas dengan berkas MS Office, LibreOffice lebih baik.
Ada beberapa alternatif lain yang lebih ringan apabila fitur yang lengkap dan kompatibilitas dengan berkas MS Office tidak terlalu dibutuhkan, antara lain Abiword untuk aplikasi pengolah kata dan Gnumeric untuk spreadsheet.
Office Suite Berbasis Web
Bekerja secara daring sudah menjadi norma akhir-akhir ini. Kerjasama dalam satu platform yang sama untuk membuat sebuah dokumen kolaboratif, kini semakin mudah dilakukan. Salah satu caranya adalah menggunakan solusi office suite berbasis web seperti Google Docs dan Microsoft Office Online.
Kelebihan dari solusi yang satu ini adalah tidak perlu adanya proses instalasi. Hanya perlu berbekal perambah internet yang memadai saja. Dan untungnya seperti yang sudah saya bahas sebelumnya, pilihan perambah internet di FreeBSD beragam dan selalu ter-update.
Meski begitu perlu diingat bahwa mayoritas penyedia platform Office Suite berbasis web mengharuskan penggunanya untuk menyimpan berkas yang akan dibuka di penyimpanan daring mereka. Namun saya pikir ini tidak jadi masalah, karena hampir semua orang saat ini memiliki akun Google atau Outlook.
Editing Sederhana Foto dan Video
FreeBSD tidak pernah dikenal luas sebagai sistem operasi desktop, lebih-lebih sebagai workstation editing foto dan video. Gelar tersebut biasanya dipegang oleh macOS dan Windows, karena di kedua OS tersebut akses ke hardware acceleration terbuka luas. Belum lagi aplikasi editing komersial mayoritas hanya tersedia di macOS dan Windows.
Berikut ini beberapa aplikasi editing gratis atau open source yang tersedia di FreeBSD dan bisa langsung di-install menggunakan perintah pkg
:
- GIMP — Alternatif untuk Adobe Photoshop
- Inkscape — Alternatif untuk Adobe Ilustrator dan CorelDRAW
- Scribus — Alternatif untuk Adobe InDesign
- Darktable dan RawTherapee — Alternatif untuk Adobe Lightroom dan Affinity Photo
- Kdenlive — Alternatif untuk Adobe Premiere Pro, Final Cut Pro, dan DaVinci Resolve
Online Meeting
Dikarenakan situasi pandemi saat ini, banyak pekerjaan saat ini yang dilakukan secara daring, termasuk rapat/meeting. Tentunya sebagai sistem operasi yang akan dipakai untuk keseharian, tak afdal rasanya bila tak bisa digunakan untuk online meeting.
Di bagian ini, FreeBSD makin jelas tampak sebagai ‘anak tiri’ bila dibangkan dengan Linux. Pasalnya, beberapa platform online meeting yang tersedia aplikasinya di Linux — seperti Zoom, Microsoft Teams, Slack, dan bahkan Discord — tidak tersedia di FreeBSD. Oleh karena itu, pengguna FreeBSD harus berpuas hati ber-meeting menggunakan perambah internet / web browser.
Baru-baru ini tersedia package zoom-video-conferencing-client
yang bisa di-install melalui perintah pkg
. Aplikasi Zoom ini menggunakan Linux compatibility layer. Sehingga ada beberapa limitasi, antara lain: suara tidak berfungsi, dan pengguna harus selalu login di setiap membuka aplikasi meski sebelumnya sudah pernah.
Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa pengalaman online meeting di FreeBSD kurang menyenangkan. Baca juga tulisan David Schlachter dengan topik yang sama di sini.
Akhir Kata…
Sebuah pengalaman yang menyenangkan bisa menggunakan FreeBSD sebagai desktop selama beberapa minggu terakhir.
FreeBSD merupakan sistem operasi yang tangguh, aman dan stabil. Beberapa layanan besar seperti Yahoo!, WhatsApp, dan Netflix, menggunakan atau setidaknya pernah mempercayakan FreeBSD sebagai backend server mereka. Tapi kalau FreeBSD sebagai desktop OS? Sepertinya jarang didengar.
Dari percobaan yang saya lakukan, saya menyimpulkan bahwa FreeBSD bisa digunakan untuk keseharian. Namun bukan berarti saya menyarankan. Sekali lagi, artikel ini bukan tutorial, namun lebih sebagai proof of concept, sehingga silakan menggunakan sistem operasi apa saja yang menurut kalian terbaik.
Stay curious! ✨